Kebinalan pascabencana terbentang di sekolah yang sepi. Di tengah jendela yang hancur dan meja yang terbalik, hormon menyala. Remaja yang penuh nafsu kehilangan hambatan, terlibat dalam pertemuan yang penuh gairah dan tanpa hambatan di tengah puing-puing, didorong oleh keinginan primitif mereka.