Dia membawaku pergi ke gereja yang sepi untuk pertemuan yang penuh dosa. Mulutnya yang terampil membuatku menjadi liar, mendorong pantatku untuk bercinta yang luar biasa. Bercinta dengan penuh gairah kami memicu klimaks yang memancar, melampaui kenikmatan belaka menjadi ekstasi yang dikuduskan.